Aktifitas lifting minyak yang masih belum sesuai target tidak sejalan dengan meningkatnya Cost Recovery yang terjadi. SKK Migas atau Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi menyatakan sebab terjadinya suatu tren penurunan lifting (Tren) namun disisi lain biaya untuk penggantian biaya operasi atau cost recovery terus menunjukan adanya penigkatan.
Cost Recovery |
Fenomena tersebut diperkirakan dipengaruhi oleh kondisi lapangan minyak dan gas yang sudah memasuki emasa tua. Amien Sunaryadi, Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi berujar bahwa beberapa jumlah blok minyak dan gas terus mengalami penurunan hanya dalam beberapa tahun terakhir ini.
Hingga pada bulan september 2018 sejumlah blok minyak dan gas hanya mencapai sejumlah 224 blok minyak dan gas saja. Keadaan ini justru lebih rendah dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2017 lalu yang jumlah blok minyak dan gasnya mencapai 264 blok migas saja. dari jumlah sebanyak itu, blok migas yang dapat berproduksi hanya sebanyak 74 blok saha. Blok migas yang berporduksi tersebut kebanyakan tergolong blok migas yang tua dan tidak mampu menghasilkan produksi yang tinggi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar